Wednesday, May 14, 2008

Pindah (lagi).

Iya, pindah lagi. Kebiasaan jaman masih kecil ternyata kebawa sampai sekarang. Cuma karena sekarang sudah gak bisa pindah - pindah kota, jadi ya pindah blog aja.

Semoga ini yang terakhir. Soalnya capek juga harus ganti profile di MP, FS dan FB. Halah, ya sapa juga yang suruh ganti? Wong ya gak ngepek.

Monggo kalau mau berkunjung ke rumah baru saya silahkan klik di sini. Atau yang ini http://astoundingstratus.wordpress.com dan yang ini http://astoundingstratus.wordpress.com aaah sama aja lah.

Burung Siapa?

Mungkin sudah banyak yang posting soal ini, saya sebetulnya sudah lama pengen posting. Sayangnya baru ketemu sama Dahlia yang bisa bantu saya kemarin.

Bukan, bukan membantu saya membesarkan burung. Karena dia bukan peternak. Tapi membantu saya dalam hal meng-copy paste image. Gini nih kalau apa - apa gak pernah dikerjain sendiri, selalu minta tolong orang lain. Padahal gampang banget ya caranya 0000ythn.gif.

Saya tuh sudah lama penasaran sama iklan di samping ini. Maksudnya burung apa yang bisa dibesarkan? Atau malah burung siapa? Secara alami pulak.

Bukankah burung itu memang besar secara alami? Gak perduli burung apapun. Atau, burung siapapun. Maksud saya, burung kan gak seperti ban mobil yang harus ditiup angin dari kompresor supaya bisa menggelembung atau membesar volumenya. Atau ada juga burung yang harus ditiup supaya bisa membesar? Ah itu pasti burung sial yang ketemu pekerja baru.

Diisep lah, bukan ditiup! kata si pemilik burung memberi tahu pegawai barunya tentang cara kerja mesin pembersih kotoran kandang.

Tuesday, May 13, 2008

Sutradara Gila.

Ini dia nih yang saya tunggu dari tadi pagi. Saya heran sama sutradara yang satu ini. Gayanya sejuta! Kalau karyanya udah sejuta mah ok lah. Lha wong portofolionya aja cuma gituan kok gayanya tengil. Anjrit banget!

Saya gak mau sok alim dan sok baik. Walaupun saya ini imut dan baik hati, tapi kalau ketemu orang macam dia rasanya saya pengen makan orang. Toh seumur hidup belum pernah nyoba menu sutradara saus tiram. Ini aja saya sudah jengkel gara - gara dia harusnya masuk editing jam 9 pagi. Lha kok ya baru nongol jam segini? Jam mahal mu itu buat apa? Pasti palsu tuh!

Sebetulnya kalau dia punya gaya macam sutradara hebat mah saya cuek, tapi yang bikin gak tahan itu kelakuan dia yang suka beda - bedain derajad orang. Udah banyak cameraman di kantor yang protes soal kelakuannya, apalagi kelakuan dia kalau lagi didepan client. Doh! Langsung overacting mau nunjukin bahwa dia yang berkuasa atas tim produksi. Sinting. Biasa aja kaleee!

Suatu kali dia datang ke kantor saya naik taxi burung perak. Hebat! Sayangnya kok terus dia minta kita bayarin taxinya? Halah, ndak jadi hebat lah. Kalau mau ngerasain naik mobil Jerman yang mahal itu mbok ya jangan gitu, malu - maluin aja.

Hari ini dia datang ke kantor saya dan langsung kena musibah, kecebur got di depan kantor! Sayang saya tadi telat lari ke depan, jadi gak bisa foto - foto. Makanya bung, kalau jalan jangan terlalu mendongak!

Sekarang saya baru terima laporan pengeluaran dia selama shooting di luar kota beberapa hari yang lalu. Ada struk belanja di giant, dia belanja shampoo, deodorant, pasta gigi, obat kumur, cotton bud, keju dan roti. Gila! Situ mau shooting apa belanja bulanan?

Moral of the story, bawa duit yang banyak kalau mau nyombong!

Memajang foto.

Ada kawan saya yang menggunakan cara memajang foto pasangannya yang sudah meninggal demi untuk segera melupakan perasaannya. Saya tahu, pasti berat untuk melupakan rasa sayang kepada orang yang sudah tiada. Makanya kawan saya itu sengaja memajang foto - foto itu dengan tujuan membuatnya kebal terhadap rasa kangen kepada pasangannya dan bukan untuk mengingat kenangan - kenangan masa lalu. Halah. Kalau kenangan ya pasti masa lalu. Kalau masa depan itu namanya Minority Report.

Nah gimana kalau cara itu dipakai untuk melupakan selingkuhan yang masih hidup? Kayaknya bakal sukses tuh. Lha kan pasangan resminya pasti mencak - mencak kalau tiba - tiba ada foto orang tak dikenal yang tiba - tiba nangkring.

Bagi yang masih terlibat perasaan dengan selingkuhan, berani coba cara itu?

Monday, May 12, 2008

Internet itu termasuk sembako!

Melanjutkan cerita kamar misteri. Hari ini sepupu saya ngedumel via YM. Ngomong - ngomong, kenapa hari ini banyak betul cewe ngedumel via YM ke saya ya? Sepupu saya ini cerita kejadian di apartemennya. Dia itu sharing apartment dengan teman - temannya yang sedang kuliah di Universitas Kebangsaan Malaysia.

Singkat cerita, sepupu saya baru pulang traveling dari Eropa dan langsung bentrok dengan penghuni kamar misteri itu. Kalau di apartemennya, kamar itu disebut "kulkas satu pintu" Karena selain penghuninya tidak mau sharing makanan, dia juga gak perduli sama situasi house mate-nya. Jadi kalau di luar kondisi lagi "panas" dia tetep adem-ayem di dalam. Betul - betul seperti di dalam kulkas!

Nah, keributan terjadi saat penghuni kulkas itu kembali dari kampung halaman dan kondisi apartemennya sedang kosong. Tiba - tiba si kulkaser itu berhasrat berinternetan. Masalahnya, koneksi internet cuma bisa dihidupkan dari kamar sepupu saya. Jadi masuklah dia ke kamar sepupu saya tanpa ijin. Padahal kamar itu terkunci! Memang kunci kamar sepupu saya ada di meja makan tapi intinya, kamar adalah privacy!

Maka masuklah kulkaser itu ke kamar sepupu saya dan menyalakan internet, setelah itu dia balik lagi ke kulkasnya dan surfing. Sedikit cerita, dulu awalnya kulkaser ini menolak patungan biaya pasang internet karena dia merasa enggak butuh. Makanya modem utama ada di kamar sepupu saya. Eh lha kok ya sekarang pecicilan sakarepe dewe. Sampai bela - belain trespassing ke kamar orang untuk nyalain internet. Mungkin buat dia sekarang, internet adalah salah satu dari sembilan bahan pokok!

Moral of the story, kalau kita hidup merantau di negeri orang, mbok ya ada tenggang rasa. Apalagi sesama house mate. Lha kok ini malah bikin rumah-di-dalam-rumah dan punya slogan home sweet home refrigerator!

Note:
Ide cerita diambil dari curhatan sepupu yang justru sering mengalami kendala non akademis dalam perjuangannya mengambil gelar Ph.D. di Universitas Kebangsaan Malaysia.

foto colongan: home sweet home refrigerator

Join Komunitas Baru.

Setelah ngubek - ngubek di tempat lama, akhirnya saya coba join ke komunitas baru. Beda banget kondisinya. Ya iyalah, lain ladang kan lain belalangnya.

Di komunitas baru ini, komunikasinya via milis. Seru dan rame banget. Sayangnya mereka ada di Semarang. Jadi ya harus sabar kalau saya mau kopdaran dan nyambangi teman - teman baru itu.

Sambil nunggu kesempatan bisa mampir ke Semarang, saya iseng ikutan ngeramein milisnya dululah. Dan, jreeeeng! Saya banyak nyalahin aturan 0000ythn.gif.

Sementara ini pelan - pelan belajar tata cara di tempat baru sambil pakai helm untuk jaga - jaga kalau dipenthung sama kamtib komunitas baru itu gara - gara saya nekat nggedabrus sebelum paham aturan mereka 0000ythn.gif.

Maaf ya temans, kadang - kadang semangat meramaikan komunitas suka ngalahin unggah - ungguh. Tapi saya selalu siap dipenthung kok smiles-boxing.gif 0000ythn.gif.

SMS Santet.

Saya tadinya enggak perduli dengan sms yang dikirimkan secara berantai itu. Saya memang kurang perduli dengan apapun yang sifatnya berantai. Kecuali mungkin cewek manis berantai kalung berlian. Ah, dasar bakat nyopet!

Sampai akhirnya tadi malam chatting dengan kawan saya yang jurnalis Semarang itu. Dia memberikan link tulisannya yang dia tulis online di Sindo. Ternyata di setiap daerah, isu sms santet ini ditanggapi bermacam - macam. Khusus untuk Jawa Tengah, mungkin karena menjelang pilkada, isu ini ditanggapi serius.

Saya, sebagai penggemar teori konspirasi, jadi mikir apakah ini salah satu cara provider telpon selular mencari keuntungan? Bisa saja, dengan suatu cara, mereka meminjam tangan orang lain sehingga terjadilah sms berantai itu.

Ya apapun itu, mungkin ini disebabkan juga oleh semakin murahnya tarif telpon sehingga membuat Saras 008 makin malas berpatroli memberantas sms - sms ngawur itu. Lha siapa yang mau kerja kalau cuma diberi honor 0,0000000000... rupiah per detik?

Sunday, May 11, 2008

Bengis.

Selama pulang ke Semarang beberapa minggu yang lalu itu, saya dapat istilah baru yaitu bengis. Menurut saya, istilah ini cocok banget buat kota Semarang.

Seperti kota lain di Indonesia, Semarang juga punya banyak tempat makan yang enak. Ada nasi goreng bakar di Tlogosari, ada gado - gado dan rujak degan di Pekunden dan ada juga nasi uduk di dekat Undip, kalau saya enggak salah. Belum lagi loenpia, mendoan dan tahu petisnya. Dooh, pokoke slurups banget lah.

Makanya istilah bengis itu cocok banget. Jadi kalau kita baru pulang setelah wisata kuliner, kita bisa bilang "Aduh kekenyangan nih, jadi bengis" Jauh lebih sopan dibanding kita bilang, kebelet ngising! Iya tho?

Note:
Saya kok dapet perasaan gak enak. Kayaknya bakal dapet komen yang bunyinya kira-kira: abis baca postingan lo, gue jadi bengis nih.

Hohoho bumilica belluci, buntel, dinisaurus dan ratu binaraga coba cari komen yang lebih kreatif!

Friday, May 9, 2008

Pulang.

Tiap sudut menyapaku bersahabat
Penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgia
Saat kita sering luangkan waktu...
Buat saya yang dulu sering pindah - pindah kota, rasanya semua kota itu jadi seperti kampung halaman saya. Terutama empat kota di pulau Jawa. Bandung tempat saya lahir, Surabaya tempat saya dibesarkan, Semarang tempat saya semakin membesar dan Jakarta tempat saya menjadi gendut besar.

Keempat kota itu sudah menjadi rumah buat saya. Bukan cuma karena kota - kota itu punya sejarah khusus buat saya, tapi juga karena di situ masih banyak mantan pacar saya keluarga saya. Makanya kalau mau pergi ke sana, saya selalu bilang mau pulang ke Semarang atau mau pulang ke Surabaya. Begitu juga kalau saya akan balik ke Jakarta dari salah satu kota itu, saya pasti bilang mau pulang ke Jakarta.

Dulu saya suka ngeluh karena telalu sering berpindah kota. Sekarang justru saya bersyukur karena pernah tinggal di banyak kota. Karena kemana pun saya pergi, selalu ada teman atau saudara yang bisa saya hubungi. Ya itung - itung jadi kayak punya banyak rumah lah. Walau cuma rumah imajiner.

Pasti bakal lebih enak lagi kalau rumah - rumah imajiner itu bisa dilengkapi dengan istri imajiner juga. Kan, kata pak ustad, menikah itu adalah setengah perjalanan ibadah dalam hidup kita. Berarti bagus dong kalau kita bisa melengkapi ibadah kita? Walau cuma ibadah yang imajinatif, lha kan tadi saya bilang istri imajiner, iya gak sih?

Aih, kok malah nggedabrus. Sudah lah, saya mau sholat sungguhan dulu. Setelah itu zikir dan berdoa supaya istri sungguhan saya terkena serangan penyakit lupa-link-blog-suami. Biar gak baca postingan ini 0000ythn.gif

Thursday, May 8, 2008

Karyanya atau individunya?

Semua pasti punya favorit. Entah buku favorit, lagu favorit atau kaporit - kaporit lainnya. Halah. Sayangnya, banyak juga orang yang kemudian jadi gak suka sama karya -karya itu cuma karena dengar cerita negatif tentang orang yang menciptakan atau membawakan karya - karya itu. Atau sebaliknya. Jadi tergila - gila sama sebuah karya karena mendengar derita orang yang menciptakan.

Saya kebetulan termasuk orang yang suka melihat karya dibanding individu di balik karya itu. Jadi, sebagai contoh saja, kalau saya suka baca Laskar Pelangi, maka saya gak perduli kalau Andrea Hirata ternyata adalah alien dari galaxy lain. Ya kalau alien mah pasti dari planet atau galaxy lain dong ah. Kalau dari DESA lain, itu namanya klompencapir. Aih, kok jadi ngomongin klompencapir? Jadi ketauan deh saya ini dari generasi apa.

Back to topic, pokoknya selama karya itu orisinal dan memang enak untuk dinikmati, ya saya bakal tetap suka walaupun si penciptanya itu berbuat yang aneh - aneh. Jadi misalnya Monica Belluci atau Gong Li itu ternyata adalah tante drakula, saya pun ndak perduli. Lha wong body mereka itu cleguks banget. Haiiisssh..udah ah, pagi - pagi di kantor kok ngayal jorok.

Monday, May 5, 2008

Butek Terkendali.

Bener - bener butek. Banyak bener utang kewajiban. Tapi bukan itu yang bikin butek. Justru printilan - printilan gak penting yang bikin gue butek. Printilan macam sms - sms gak penting, alamat blog yang hilang dan rengekan sutradara yang minta tambahan fee saat produksi belum selesai, printilan macam itu yang bikin butek.

Akhirnya ya nyampah di blog orang. Blogwalking sambil bikin pengumuman kalau gue pindah alamat webblog. Macam mereka peduli gitu kalau kehilangan blog gue? Hehehe biar aja lah, berbagi printilan gak penting macam itu kan gak dosa. Walaupun bukan amal juga sih.

Duh, bener - bener butek akut. Tapi masih terkendali.





Friday, May 2, 2008

Cerita dari RS.

Masih suka ngeluh kalau kita ini punya masalah yang paling berat? Ini nih enaknya nongkrong di RS. Masalah yang kita punya tuh kayaknya jadi sangat kecil setelah dengar cerita - cerita di RS.

Salah satu cerita adalah soal cunak, cucu yang jadi anak. Jadi ceritanya ada anak kecil yang pas dia berumur 5 bulan di kandungan sempat dikeluarkan dari kandungan ibunya karena sang ibu menderita suatu penyakit dan harus menjalani operasi. Setelah operasinya selesai, janin itu dikembalikan ke kandungan ibunya lagi. Bayi yang hebat. Hebat karena punya sejarah seperti itu. Sayangnya pada saat dia lahir, ibunya meninggal saat dalam proses melahirkan.

Sekarang dia dirawat oleh eyangnya karena si ayah stress berat. Makanya si cucu itu lebih sering disebut sebagai anak oleh kedua eyangnya. Wajar dan sah - sah saja.

Untung mereka cerita secara live, jadi saya menanggapi dengan serius dan rasa simpati yang sangat besar. Seandainya mereka punya blog dan cerita di blognya, mungkin saya bakal tetep komen dengan ngawur dan pecicilan. Toh kalau mereka gak suka sama komen saya ya tinggal delete aja. Lha kalau mau dapet komen serius mending publish di majalah atau konsultasi sama psikolog. Iya tho?

Menurut saya, blog itu area publik. Jadi ya terserah yang mampir mau ninggalin komen dalam bentuk apa. Kalau gak suka ya di delete atau bales nyampah di blog orang itu aja. Kita sebagai pemilik blog pun bebas mau posting apa saja selama masih dalam batas sopan.


Eh tapi ini pendapat saya lho. Kalau ndak setuju ya jangan tersinggung. Saya sih lebih suka ngeblog semau saya. Lha kalau mau nulis yang serius mending saya bikin script dan saya kirim ke mas sutradara. Aih, jadi inget utang tulisan nih. Sudah ah, back to work.

Wednesday, April 30, 2008

I'm Back.

Sudah kembali ke Jakarta. Lega dan puas. Lega karena abang saya sudah mulai sembuh. Puas karena sudah berhasil balas dendam.

Dulu saya sering kalah kalau berantem sama dia. Beda umur hanya dua tahun tapi beda fisik sangat jauh. Tinggi dia itu 186 cm sedangkan saya cuma 175 cm. Nah kemarin saat abang saya ini kena TIA atau gampangnya stroke ringan, padahal umurnya baru 36 tahun, saya gunakan kesempatan itu buat balas dendam.

Kemarin itu tangan dan kaki kanannya enggak bisa berfungsi dengan baik. Misalnya, kalau dia coba menyuap makanan pasti bakal nyasar ke hidung atau malah jidat. Makanya kemarin saya bilang dia mirip pelawak Srimulat yang sedang beraksi. Pokoknya disegala kesempatan pasti saya pakai buat nyacat deh.

Sialnya, ini sial buat saya, tangannya lebih dulu sembuh. Jadi saya harus ngurangin frekwensi nyacat. Terutama kalau sedang berada dalam jarak tembak. Kan males juga kalau kena gaplok.

Sekedar sharing aja, ternyata semua orang itu berpotensi kena stroke. Parahnya, stroke itu enggak bisa diduga. Jadi mending rajin - rajin cek kesehatan deh. Periksa darah ke laboratorium, coba liat kolestrol dan gulanya. Dan yang paling penting, jangan merokok. Aih, nggedabrus.

Tuesday, April 22, 2008

TIME Magz.

Cover majalah ini betul - betul menghibur saya hari ini. Kok bisa ya majalah sekelas mereka bikin salah kayak gini. Thanks to PhotoshopDisaster for compiling these kind of disasters 0000ythn.gif.



Ok lah, I'm off to Semarang. Semoga abang saya itu cepat sembuh setelah saya kunjungi. Blah.

Semua Bisa.

Mulai dari kerjaan yang minggu ini sedang padat, client durhaka yang tiba - tiba tadi pagi kirim email yang isinya bisa membuat orang mencabut kapak perang, sampai berita soal abang saya yang masuk rumah sakit karena stroke ringan di Semarang.

Harusnya saya bisa segera berangkat ke Semarang karena toh kerjaan saya bisa minta tolong kawan saya yang ngerjain, eh kok ya kebetulan hari ini bojo ke Batam. Jadi bingung mau ninggalin anak atau dibawa ke Semarang? Lha nanti di sana siapa yang jagain anakku? Hadoh, mumet.

Awalnya saya belum percaya kenapa semua bisa terjadi di saat yang sama. Setelah melihat kepiting konyol ini melenggang di ruang tamu kantor, baru saya yakin kalau Allah sudah berkehendak, semua kejadian bisa terjadi dan dalam waktu bersamaan.


Kok bisa ada kepiting jalan - jalan di Cempaka Putih? Hmmm disaus manggain enak nih.

Monday, April 21, 2008

Kartiniku, Kartinimu, Kartini kita.

Selamat merayakan hari Kartini, bagi yang merayakan. Tanpa memandang gender.

Kebetulan lagi terima telpon dari temen yang intinya curhatan. Dia ini kerja di Bali sementara suaminya kerja di Jakarta. Hari ini kebetulan dia di Jakarta selama beberapa hari.

Intinya dia cerita tentang sukanya bisa memasak untuk suami selama di Jakarta. Lha kok ceritanya ke saya? Mau masakin buat suami orang juga? Aih.

Buat saya, orang - orang seperti teman saya ini bisa dibilang Kartini masa kini. Dia pilih tinggal di kota yang berbeda demi karirnya tanpa lupa bahwa dia juga punya status sebagai istri. Semoga suaminya gak lupa kalau punya istri.

Soal hari Kartini, kenapa kita sekarang memperingatinya dengan cara memakai baju daerah? Terutama untuk anak - anak SD. Hubungannya apa antara emansipasi wanita dengan parade baju daerah? Terus kenapa juga hari ini, semoga enggak hanya hari ini saja, penumpang kereta wajib mengutamakan penumpang wanita. Jadi kalau anda cowo, hari ini harus memberikan tempat duduk anda kepada penumpang cewe dan mempersilahkan mereka untuk masuk kereta duluan. Begitu yang saya dengar di radio tadi pagi.

Pertanyaannya, apa masih perlu kita peringati hari emansipasi ini kalau kenyataannya di luar sana masih ada perlakuan diskrimatif? Misalnya, kenapa harus ada parking spot khusus untuk ladies driver di beberapa mall? Kenapa enggak kasih spot khusus itu untuk penyandang cacat tanpa memandang gender? Apakah perempuan itu dianggap lemah sehingga perlu diberi perlakuan khusus bahkan hanya untuk sekedar mendapat tempat parkir?

Aduh, gini nih kalau di Senin pagi yang hectic dapet curhatan dari binor. Please deh, jangan mentang - mentang id YM gw itu spot-parkir-yang-bagus trus lo bisa markir yang gak penting di Senin pagi. Parkiran itu kadang juga suka penuh lho.

Friday, April 18, 2008

Minakjinggo.

Miring enak, jengking monggo. Seperti itu celotehan mba - mba pemasok anggaran belanja daerah pada saat saya bersama tim produksi melakukan shooting di daerah Rawa Malang untuk sebuah produsen bir ternama. Mereka ini sering terpinggirkan hanya karena cap PSK yang mereka sandang.

Di lain sisi, mereka ini adalah andalan untuk menarik pemasukan bagi kas daerah. Jadi sebetulnya mereka ini PSK atau PSA, Pekerja Seks Andalan?

Jual beli seks memang sudah lama ada. Konon katanya, pelacur itu adalah profesi tertua di dunia. Mungkin yang betul adalah, pelacur dan hidung belang adalah profesi tertua di dunia. Lha kan gak mungkin melacur kalau gak ada lawannya? Lagian kenapa ada istilah pelacur, sedangkan yang menggunakan lacur ini hanya sering disebut dengan kata kiasan hidung belang? Kenapa gak ada istilah khusus untuk mereka? Atau sudah ada tapi saya yang enggak tau namanya? Bisa jadi, karena saya memang gak terlalu kenal dengan dunia itu.

Tentang kasus penggembokan celana tukang pijat itu juga, lagi - lagi, mba - mba pemijatnya yang jadi korban. Kenapa harus digembok? Bikin aja ruang terbuka. Toh cowo kalau dipijat masih bisa pakai celana pendek. Jadi gak akan malu kalau harus pijat di ruangan semacam bangsal gitu. Paling si pengelola panti agak repot kalau kebetulan kedatangan pelanggan yang exhibitionist.

Ya tapi daripada pasang gembok? Toh alarm mobil yang canggih aja bisa dibongkar maling kok. Apalagi cuma gembok kecil imut - imut itu. Dibanding dengan besarnya *disensor* milik si mba pemijat yang dapat memancing gairah itu, apalah arti sebuah gembok kecil. Kalau dua - duanya emang pengen, ya bisalah dicari jalan keluarnya. Tul gak?

Lagipula kalau mau cari jasa penjaja seks juga gak perlu ke panti pijat. Di semua lapisan ekonomi masyarakat, jasa seks itu ada dan gampang dicari. Mau yang kelas jutaan rupiah atau mau yang kelas satus seket alas suket - telungatus alas kerdus, semua ada.

Kalau mau dihilangkan, bukan gembok yang kita perlu tapi pendidikan moral dan (juga) campur tangan pembuat kebijakan.

"Gil, tukang pijetnya dah mau pulang tuh" Aih ternyata saya tertidur pas sedang dipijat di rumah. Pantes ngomongnya bener. Lha kalau di rumahkan harus jaim. Bayar tukang pijetnya dulu ah.

Thursday, April 17, 2008

Komunitas Ini Itu

Dewasa ini, haiiish...macam betuuuul aja pake kata - kata dewasa ini. Ya sekarang ini nih, banyak bener komunitas. Mulai dari komunitas otomotif sampai blogger. Di bidang otomotif, hampir semua merek punya komunitas. Malah kalau gak salah, APV itu udah ada milisnya sebelum mobilnya ada di jalanan.

Semuanya jelas karena teknologi internet. Orang gak perlu kumpul untuk bikin komunitas. Asal punya minat yang sama dan bisa mengakses internet, jadilah komunitas itu. Walaupun akhirnya tetep aja perlu cara konvensional buat memperkuat komunitas.

Caranya ya dengan kopdar atau kopi darat. Istilah kopdar juga sudah ada sejak jaman ngebreak yang pakai radio dua meteran itu lho. Saya sih gak ngalami masa itu. Cuma tau dari kakak - kakak saya. Istilah kopdar juga sudah ada yang mulai memodernkan dengan kata ketemuan. Ya apapun itu, pokoknya tetep perlu cara konvensional deh.

Kopdaran itu penting karena bisa jadi tempat untuk saling kenal lebih dekat. Apalagi buat komunitas blogger yang susah banget dinilai sifatnya kalau cuma baca blognya. Kurang lebih sama dengan komunitas otomotif. Ada orang yang mobilnya keren banget. Full modified lah. Ternyata yang ngemodifikasi mobil itu bukan dia. Makanya kalau di milis dia jarang ikut nimbrung ngebahas soal mesin, misalnya. Lha gimana? Wong yang ngurusi mobilnya itu bapaknya kok. Dia cuma make aja. Ya gak salah juga kan? Lha komunitas mobil itu cuma bikin syarat harus-punya-mobil-merek-Z. Kecuali kalau syaratnya adalah harus jago ngoprek mobil, nha anak itu emang salah besar.

Tapi yang jelas, memperkuat komunitas itu gak gampang. Banyak yang harus dibuat. Gak cuma sekedar kopdar sana - kopdar sini. Nggedabrus ini itu di milis atau forum. Pokoknya banyak deh yang harus dikerjain. Salah satunya ya harus saling kenal supaya gak ada salah paham.

Lha kan repot kalau kita misalnya becanda di milis dengan menyebut, dasar otak bocor lo! Padahal aslinya orang yang disebut otak bocor itu emang otaknya bocor beneran gara-gara pernah disamber kecoa. Lha pas nyupir ada kecoa yang nyamber muka, terus panik dan nabrak tiang listrik. Bocorlah otaknya. Dan tersinggunglah dia di milis, marah - marah pula dia. Sialnya, sama moderator milis bukannya diselesaikan dengan baik, malah si otak bocor ini dikick out dari milis. Kasian kan? Udahlah bocor beneran, dilarang pula maen di milis.

Mungkin sifat kuno juga yang perlu dimiliki sama kaum komunitas cyber, yaitu tidak boleh berprasangka buruk dan semena - mena.

Terutama di blog ini. Please leave your prejudice out of my site. Kecuali buat Dahlia, Diaz dan Dini. Let's make war, not love. Hehehe kalo sama mereka, gue boleh begitu. Lha wong udah mati gaya kalo kopdaran! (link mereka coba cari di blogroll aja, repot bener gue ngelink lage)

Godaan Konyol

Niat hiatus ternyata cuma bertahan 9 hari. Sebetulnya sudah sejak hari Minggu mau nyeloteh soal pilkada Jabar. Sayangnya kerjaan lagi banyak banget dan kalau di rumah pun saya mbabu. Lha wong waktu itu istri dan pembantu saya lagi pada kluyuran.

Hari Minggu itu saya baca koran Kompas. Headline-nya soal Pilkada Jawa Barat yang katanya konyol di bagian pendataan pemilih. Warga yang harusnya terdaftar malah belum ada namanya, sementara anak di bawah umur malah namanya terdaftar sebagai pemilih. Ya kalau dipikir - pikir sih ini kasus lama.

Tapi bukan itu yang ngegoda saya. Kebetulan hari Minggu itu saya ngungsi sekalian nitip pakaian yang belum disetrika ke rumah orangtua saya di daerah Depok. Nah, pas saya lagi baca koran itu tiba - tiba ayah saya nunjukin kartu pemilih milik ibu. Gila! Kalau menurut petugas yang ngetik kartu itu, saya ini dilahirkan oleh seorang laki - laki.

Dan ternyata menurut petugas konyol itu, rumah orangtua saya ini isinya cowo semua. Buktinya pembantu yang sudah ikut orangtua kami selama puluhan tahun itu juga dituduh berkelamin LAKI - LAKI. Konyol betul.



Selain godaan pilkadal itu, ada juga godaan lain yang tiap hari datang selama saya hiatus. Godaan itu bernama Nelma. Cewe hitam manis ini tiap hari buzzing di YM. Ndak peduli saya lagi pasang busy sign dan malah kalau saya lagi offline pun dia tetep ngoceh dengan pertanyaan - pertanyaan kapan saya bakal update blog ini. Konyol betul jomblo manis yang satu ini. Kenapa sih lo gak ngegrecokin abang lo yang satu lagi? Atau jangan - jangan dia udah keluar dari MetroTV gara - gara lo bawelin juga tiap hari? Ampun Tuhan, lindungi kami dari mahluk rewel yang satu ini.

Tuesday, April 8, 2008

Terakhir dari KT (Kopi Tubruk).

Iya, ini mungkin postingan terakhir. Tapi karena saya ini impulsif-tak-tau-dirif, jadi saya gak tau ini bakal jadi postingan yang benar - benar terakhir atau sekedar terakhir di minggu ini.

Mulai besok saya bakal ribet di rumah dan di pekerjaan. Ribet di rumah karena besok istri harus berangkat ke Beijing dan pembantu pulang kampung sejak hari Jumat kemarin. Jadi saya bakal bersenang - senang di rumah berdua saja bareng anakku. Lha siapa lagi yang bisa diajak senang - senang? *wink

Kebetulan kerjaan juga lagi mbludak karena dapat kerjaan sampingan. Kerjaan yang saya dapat gara - gara ada sutradara yang mampir ke blog ini dan kemudian nawarin kerjaan nulis bahan untuk tv program setelah tertipu baca - baca blog saya ini.

Karena sampingan, saya jadi harus bagi - bagi waktu dan otak dengan tugas kantor. Makanya, untuk sementara terapi blogging bakal saya stop dulu. Toh kerjaan yang ditawarkan mas sutradara itu juga berhubungan dengan tulis menulis. Jadi saya tetep bisa lanjut terapi walau dengan cara yang berbeda.

Jujurly, kalau saya gak paksa nyetop ngeblog, itu tawaran kerjaan dari mas sutradara bakal gak sempet saya kerjain 0000ythn.gif. Lha wong jelas - jelas enak ngeblog je. Walaupun dunia blog lagi gonjang - ganjing karena kasus antar penggede - penggede itu. Buat saya mah gak terlalu ada efeknya, lha wong cah Jogja yang satu itu kalo ngomong emang sukanya begitu kok. Mau diapain lagi?

Saya cuma kasian sama orang - orang yang tersambar bledheg silit itu, mereka jadi harus sering - sering nutup hidung. Sudah lah, blogger pemula seperti saya mah cuma bisa mendoakan supaya gonjang ganjing itu cepat selesai. Amin.


Monday, April 7, 2008

Ke Sentul dengan Camera Pink!

Hari Minggu ke Sentul bareng keluarga. Terakhir ke Sentul tahun 99. Bedanya kalau dulu ke sana sebagai peserta, sekarang sebagai penonton aja.

Ternyata sebagai penonton, banyak juga ngeliat penonton-penonton bandel di area paddock. Duh, kapan sih kita bisa profesional?

Sayangnya gue gak bisa upload foto - fotonya. Tiba-tiba memory card hape ngadat. Cuma beberapa foto yang bisa selamat. Sebetulnya waktu itu ada digicam baru. Bojoku baru beli. Cuma ya itu, warnanya pink! Jadi ya tetep setia dengan camera hape SE K750i.

Gak tega gue pakai digicam itu. Kebayang gak sih, gue yang badannya gendut besar ini jeprat - jepret mobil balap pakai camera pocket warna pink? Gak tega deh 0000ythn.gif

Friday, April 4, 2008

Kurang Upaya.

Kalau kita lagi ada di Bandara Internasional Kuala Lumpur, jangan pernah berani coba - coba parkir di spot ini hanya karena kita ngerasa kurang upaya atau malas.


Kita harus baca tulisan di papan ini sampai selesai. Jangan pakai alasan gak ngerti bahasa Inggris deh. Kalau kita gak cacat dan nekat parkir di situ mah tetep aja kena marah.



Thursday, April 3, 2008

Poli ini poli itu.

Kalau soal menikah itu adalah setengah ibadah dari hidup kita, itu gue udah tau. Nah kalau soal polygamy itu apakah tujuannya mau melengkapi perjalanan ibadah dalam hidup? Kalau yang beristri dua, boleh dibilang ibadahnya penuh. Karena setengah + setengah = satu.

Lha kalau yang istrinya lebih dari dua? Apa bisa jadi down payment buat kehidupan di alam selanjutnya?

Hehehe tenang bojoku, ini cuma pertanyaan iseng di blog. Kan udah banyak yang tau kalau gue ini bukan pendukung paham polygamy. Kalau polypantai mah iya. Karena banyak bikini di situ 0000ythn.gif

Wednesday, April 2, 2008

I'm old but I'm happy.

Just like my dear friend Dedo said. I'm getting old. It's true. But to tell you the truth, I'm happy and lucky to be old. Why? Hmmm coz some chicks do old man, don't they? Hahaha kidding.

The reason of me being happy is just because I increasingly gain some trust from particular people. How do I get that kind of trust? I must earn it. As simple as that, though isn't easy.

Sometime people trusted you for an amazingly great matters. Occasionally, we only get silly things. For example; a friend of mine gave me her login id and a password to her blog. So if anything should happen to her, I can run her blog as a caretaker.

As another silly example, my gorgeous friend gave me her secret blog address. Which gave me a full of an amazing and fascinating insights of her intimate stories. Owh I don't really care whether is a true story or not. I just love it.

It may sounds stupid but I do have a blissful moment from these kind of things 0000ythn.gif


Phew..capek juga nulis pake bahasa Inggris, secara gue udah lama gak nulis yang beginian. Pokoke sudah berani memulai lagi. Ada yang mau ngoreksi? Monggoooo...

Ultah Pernikahan.

Saya sudah pernah cerita kalau di sekeliling saya banyak sekali orang dengan nama berhuruf awal D.

Ternyata, hari ini salah satu dari mereka merayakan ulang tahun pernikahan ke 8. Hebat lah, termasuk hebat bisa sampai 8 tahun. Karena kata orang, usia kritis sebuah pernikahan itu ada di tahun ke 5.

Kalau gak hati - hati di awal masa pernikahan, bisa ancur lebur rumah-tangganya. Apalagi untuk pasangan muda dan juga keras kepala atau pasangan yang sama - sama masih meniti karir dan sekaligus sudah merasa bisa hidup mandiri atau malah untuk pasangan suami istri yang karirnya justru sedang naik di awal masa pernikahan dan punya komunitas pergaulan baru. Wah kalau gak hati - hati di sini, bisa - bisa kebablasan dan rumah-tangganya malah berantakan.

Makanya saya senang kalau ada pasangan yang bisa melewati masa - masa kritis dan bertahan dengan segala cara. Toh menikah itu adalah setengah perjalanan ibadah dalam hidup kita.

Happy anniversary ya Dian! Lho kok Dian?? Lhah berarti wedding anniversary gue juga dong?!
Dasar gebleg lo Gil. (gue yakin bakal ada yang ngomong gitu 0000ythn.gif)


Tuesday, April 1, 2008

Dexter season 2.

Waks! Ada tokoh Lila di serial Dexter! Lila ini sempat jadi pacar Dexter dan ngebuat cerita makin seru. Tokoh Lila diperankan sama Jaime Murray, artis London kelahiran 21 Juli 1977. Oikss makin betah lah gue nonton serial ini. Selain cerita yang makin seru karena Dexter nyaris ketangkep sama Doakes, juga karena banyak love scene antara Dexter dan Lila ini ;)

Duh, gue tuh emang suka sama muka - muka kayak gini. Apalagi logatnya yang British sexy gitu.

Tadinya sempat sebel karena harus nonton serial ini malem - malem. Lha kalau nonton pas anakku masih berkeliaran kan bahaya, lha wong serial ini banyak scene yang masuk kategori violence.

Tapi begitu karakter Lila ini nongol, wohohoho..makin betah nonton malem - malem 0000ythn.gif

*isht. How old am I, really?

Teknologi Tepat Guna.

Gak ngerti apa arti sebenarnya dari judul itu. Buat gue, kalau mau disebut teknologi ya memang harus tepat dan harus ada gunanya.

Selama jalan - jalan di KL bulan Maret kemaren, cuma SMART Tunnel yang betul - betul bikin gue orgasm. Halah.

Maksud gue, dibandingkan Petronas Twin Tower yang prestisius itu, terowongan ini emang tepat dan berguna. Kalau perkara efektif, gue gak tau deh, coba tanya sama warga KL aja. Ada dua kegunaan terowongan ini. Paling utama adalah sebagai got raksasa, ooops bukan got lah nanti mereka tersinggung pulak, tapi saluran pengendali banjir. Fungsi kedua dari terowongan ini adalah sebagai jalan alternatif untuk keluar masuk area KL. Ini sesuai dengan kepanjangan dari SMART, Stormwater Management and Road Tunnel.

Aih kalau cuma soal singkatan mah masih menang kita lah. Kita punya banyak singkatan. Mulai dari TK sampai DPR. Mulai dari BARESKRIM, JAMPIDSUS sampai dengan NAPI. Pokoke akeh (banyak) lah.

Tapi kalau soal kegunaan, SMART tunnel ini masih juara. Paling tidak itu menurut pemerintah Malaysia. Jadi kalau KL terlanda hujan deras yang berpotensi menyebabkan banjir, maka terowongan ini akan segera ditutup bagi kendaraan dan segera difungsikan sebagai got, aih, terowongan air pengendali banjir.

Dari sisi prestasi pun cukup bisa dibanggakan. Terowongan ini punya panjang 9,7 km untuk water tunnel-nya. Sedangkan panjang motorway-nya, yang double decker itu, 3 km menurut situs ini dan 4 km menurut wikipedia. Jadi bukan 7 km ya mba dosen. Ngomong - ngomong, itu blog diapdet dong. Gak usah nunggu (bakal) piknik ke Belanda atau Italia-nya, ke Genting sama Alin weekend kemarin pun bole lah makcik 0000ythn.gif.

Nah dengan panjang sekian kilometer itu, mereka sudah jadi terowongan multi fungsi terpanjang se Asia Tenggara. Berguna dan bisa dibanggakan. Bagus bukan?

Seandainya kita punya yang seperti itu. Pasti senang. Ok lah mungkin kita belum bisa punya yang sebesar itu. Mungkin kita bisa mulai dengan yang kecil - kecil tapi tepat guna. Siapa yang mau mulai? Mungkin para insinyur ex-IPTN yang jago bikin pesawat itu.

Misalnya bikin helm-barber. Jadi selama dipakai dalam perjalanan, selain melindungi kepala, para bikers itu bisa sekalian merapikan rambut karena helm mereka ada teknologi potong rambutnya. Atau mungkin menyempurnakan klakson, kalau yang ini perlu dukungan DPR. Jadi nantinya klakson itu gak cuma berbunyi tapi juga bisa sekaligus ngegampar. Makanya perlu dukungan anggota DPR, supaya bisa dibuat UU yang me-legal-kan kita untuk ngegampar pengguna lalu lintas yang ugal-ugalan. Cukup penting kan?

Hadoh, udah ah. Sudah mulai gak beres nih gue nulisnya.

Sunday, March 30, 2008

Lowongan di Malaysia

Selain di KL, banyak area di suburbs yang menawarkan lowongan atau kesempatan kerja. Modalnya cuma tiket dan sempritan. Yak, betul! Jadi tukang parkir.

Kalau di KL, sudah banyak area - area parkir yang mayoritas dikuasai ras India. Tapi di suburbs, sama sekali belum ada yang ngelola peluang usaha ini. Paling enggak, di area Hentian Kajang belum ada.

Hehehe iseng banget ya mikirin bisnis parkiran di negara orang. Ini gara - gara dongkol bayar parkir di kawasan Bukit Bintang. Kita harus bayar 5 ringgit/mobil. Itu aja katanya sudah paling murah. Di pool parkir lain bisa kena lebih mahal. Di Indonesia, harga 5 ringgit tuh udah bisa buat valet parking.

Coba aja kita itung. Di pool itu, kurang lebih bisa nampung 35 mobil. Karena kawasan Bukit Bintang itu adalah pusat keramaian, maka kalau kita hitung kasar, dalam 1 hari mungkin ada 250 mobil yang numpang parkir di situ. Jadi dalam sehari mereka bisa terima uang 250 x 5 = 1250 ringgit. Cukup bikin cleguks bukan?

Thursday, March 27, 2008

Wassup with D?

Heran gue! Baru nyadar setelah dapet email dari mantan. Dia cuma nanya kabar dan ngasih tau kalau sekarang dia ada di luar negeri ikut suaminya yang dapet kerja di perusahaan asing.

Cuma dari email itu, gue jadi nyadar bahwa banyak banget huruf D di sekitar gue. Dulu mantan - mantan gue, persis sebelum gue nikah, berturut - turut namanya pakai huruf D. Ada Diah, Dita dan akhirnya gue nikah sama Dian. Aneh? Belum!

Setelah berumah tangga, seperti banyak pasangan lain, kita juga kesulitan cari pembantu. Akhirnya setelah sekian kali gonta - ganti, kita dapet pembantu yang nama panggilannya Iyah. Nama asli di KTP-nya, Diyah. Masih setia kerja di rumah gue sampai sekarang sejak anakku masih bayi.

Terus dari sekian banyak gank sepupu, gue paling sering ketemu dan main sama Denik. Malah kemarin ya dia ini yang kita bikin repot selama liburan di Malaysia.

Nah salah satu teman baik gue sejak SMA, yang cewe dan masih suka ngerepotin gue sampai sekarang, namanya Debbie a.k.a Denok. Si Denok ini nikah sama Denny. Masih ada juga, Disa dan Didi Cahya, ini teman SD yang sekarang suka chat di YM.

Terus sekarang gue punya teman-teman baru yang sudah jadi bahan celaan teman baik dari blog. Namanya Dini, Diaz Fitra dan Dahlia.

Makin aneh lagi, kursi kerja yang sekarang gue dudukin ini dulunya punya Dedo. Sekarang dia udah pindah ke kantor lain.

Nambah satu lagi deh. Mobil yang sehari - hari gue pakai pun, brand-nya Daihatsu!

Oiii banyak bener huruf D di hidup gue! Anyone care for a trade? 0000ythn.gif

Obama Rocks!

Dapet artikel ini dari blognya Olla. Kalau isi artikel yang di Rolling Stone's March 2008 itu sih gue gak tau. Gue cuma heran aja ada music magazine yang nampilin kandidat presiden sebagai cover story.

Gue sih suka sama pilihan foto ini. Biarpun Obama terkesan angkuh dan jadi terkesan kayak dewa karena efek warna putih yang berpencar - pencar itu, buat gue itu ngasih kesan kepercayaan diri dari Obama.



Gue rasa ini bagian dari kampanye tim PR-nya Obama. Walaupun kita pikir kurang maksimal kalau kampanye lewat media yang gak bermain di bidang politik, ya minimal brand image Obama bakal jadi sedikit berbeda.

Masih ingat waktu SBY nyanyi di salah satu acara musik di stasiun tv kita? Waktu itu juga lagi masa kampanye dan kayaknya berhasil tuh buat naikin image dia.

Kayaknya sekarang memang udah jaman baru ya. Semua cara dan media bisa jadi tempat buat kampanye.

Politikus sudah mulai manfaatin media - media pop dan entertainer pun sudah mulai masuk ke bidang politik.

Kalau gue mah masih nunggu negarawan beneran. Until then, I will vote for no one.

Wednesday, March 26, 2008

Friendster.

Sebetulnya udah lama banget gak pernah updating FS. Sejak ngeblog di sini dan di sana, FS, MP dan FB jadi jarang dibuka.

Barusan upload foto di FS, eh malah nemu banyak teman lama. Gara - gara ada message dari teman SMP, jadi keterusan browsing FS dan nemu account teman - teman SMP yang lain. Senangnya!

Mungkin gue harus bersyukur sama orangtua, guru dan teman-teman gue. Bersyukur karena udah dipaksa sekolah sama orangtua. Bersyukur karena sudah diajarin baca tulis sama guru di sekolah. Dan bersyukur karena punya teman - teman yang mau ngajarin soal internet.

Kalau semua itu dirangkum jadi satu, hasilnya adalah, gue bisa ketemu teman baru sekaligus masih bisa ketemu lagi sama teman - teman lama via internet. Sederhana banget ya alasan bersyukurnya? Tapi ya seperti kata Ica, hidup itu simple..kita aja yang bikin ribet. Setuju? Harus.

Bingung.

Pertama kali datang ke Kuala Lumpur, saya ngerasa seperti sedang berada di Canberra ibukota Australia. Tata kotanya sangat mirip. Kalau saya bayangkan daerah Bukit Bintang adalah pusat keramaian di Kuala Lumpur, yang bisa disamakan dengan city area di Canberra, maka kawasan permukiman seperti Kajang bisa disamakan dengan suburbs seperti Belconnen di Canberra.

Nah yang membuat saya ngerasa bingung adalah, infrastruktur kota yang mirip dengan kota - kota luar negeri tapi kelakuan masyarakat dan bahasanya mirip dengan negara kita.

Jadi buat saya, rasanya seperti ada di dalam twilight zone atau ya terjemahan bebasnya, sini enggak - sana pun enggak.

Kalau soal jalan raya yang menghubungkan Kuala Lumpur dan suburbs, mereka memang hebat. Susah bagi kita untuk menyamai. Cuma repotnya ya dikit - dikit harus bayar tol. Tarifnya berkisar antara 1RM sampai 6RM kalau saya enggak salah.


Untungnya mereka juga menyediakan pintu tol dengan berbagai sistem pembayaran. Paling tidak, setau saya, ada tiga sistem pembayaran. Tunai, kartu Touch n Go dan Smart TAG. Kebayang kan kalau mereka hanya menyediakan gerbang tol seperti di Indonesia yang hanya melayani pembayaran tunai? Bisa - bisa asbak mobil kita penuh dengan uang recehan.

Ada cerita menarik soal kartu Touch n Go ini. Entah menarik atau menyedihkan. Jadi ceritanya pernah ada mobil, yang kebetulan adalah milik orang Indonesia, yang kacanya dipecahkan oleh pencuri. Dan yang dicuri dari mobil itu ya cuma kartu tol itu saja.

Menyenangkan sekaligus menyebalkan. Menyenangkan karena si pemilik mobil hanya dirugikan kehilangan kartu tol dan harus mengganti kaca. Menyebalkan karena, mungkin, si pencuri hanya menilai kartu Touch n Go itu satu - satunya barang berharga yang ada di dalam mobil. Itu pasti jadi bentuk pelecahan lain bagi si pemilik mobil. Aih itu mah cuma analisa ngawur saya saja. Buat si pemilik mobil, kejadian itu pasti sangat menjengkelkan.

Bagi si pencuri mungkin agak ngerasa jengkel kalau ternyata kartu tol itu hanya berisi kurang dari 1 ringgit. Karena berarti dia harus isi dulu kartu itu supaya bisa dipakai. Aih gak mungkin lah! Mestinya ya dia curi lagi kartu lain. Halah kok dibahas? Sudahlah.

Ya intinya, dimana saja kita berada, kita harus selalu berhati - hati. Bahkan selama saya di Kuala Lumpur, saya selalu diingatkan untuk selalu bawa pasport dan juga mengingat nomer pasport. Sekedar berjaga - jaga kalau ketemu oknum dijalanan yang suka pura - pura memeriksa pasport dan kemudian membuang pasport kita. Kalau itu terjadi, kita dapat segera lapor ke kedutaan dan memberikan nomer pasport kita untuk segera diurus.

Kalau soal oknum, di negara manapun pasti ada. Paling tidak itu pengalaman saya. Untungnya selama saya nglencer di KL, saya enggak pernah ketemu dengan hal - hal yang menjengkelkan seperti itu.

Oh, khusus tentang kedutaan kita. Kebetulan saya sempat mampir ke KBRI. Dan kesan yang saya dapat, petugas - petugas kita yang ada di depan itu sangat tidak ramah. Bahkan dengan kita sesama warga RI. Atau mungkin justru karena kita orang Indonesia dari golongan biasa, maka mereka enggak ramah? Semoga tidak. Semoga virus hanya-hormat-dengan-pejabat-saja tidak menulari mereka. Semoga alasan mereka enggak ramah waktu itu hanya karena kebetulan mereka sedang capek dan kepanasan.

Secara umum saya senang selama di Kuala Lumpur. Cuma sedikit ngalamin kesulitan dengan perbedaan bahasa yang nanggung itu. Ah tapi itu untuk bahan ngeblog berikutnya aja lah. Hehehe lumayan kan, karena liburan seminggu, paling enggak saya jadi punya 5 bahan lagi buat ngeblog.

Tuesday, March 25, 2008

Macam - macam rambut di sirkuit.

Kalau soal teknologi mobil F1, pasti semua sudah ngerti kalau teknologi mereka sangat canggih dan beragam. Nah penontonnya pun punya banyak style. Mulai dari rambut yang diurai biasa.



Sampai yang modal pakai penjepit rambut, karet rambut, bandana dan syal.






Tapi menurut gue ya, rambut ini yang paling dasyad. Hahaha Aliiiin, balikin supitnya tukang mie itu dooooong 0000ythn.gif.

Hasil F1 Sepang.

Waaah senangnya sudah kembali ke meja dan komputer sendiri. Setelah tersiksa gara - gara gak familiar sama vista dan Vaio-nya Denik, sekarang bisa ngeblog langsung dari habitat asli gue.


Nah sekarang sudah bisa mulai ngapdet hasil liburan kemaren.

Jujurly, walaupun nonton F1 langsung di sirkuit, gue gak tau hasil lombanya kayak apa. Gue baru tau hasilnya setelah balik ke apartment sepupu gue itu dan buka web ini.

Yang gue dapet dari sirkuit ya foto - foto ini lah. Gue yakin kalau nonton di tv gak bakal dapet yang kayak gini.

Monday, March 24, 2008

Sepang 10 vs Ragil 34

Kemarin saya ulang tahun! Yipiiii makin tambah tua! Senang juga bisa ulang tahun sambil nonton F1 di Sepang. Paling tidak, sudah satu keinginan saya yang tercapai. Tinggal satu lagi event otomotif yang saya pengen lihat secara langsung, WRC atau World Rally Championship.


WRC ini event otomotif dunia yang sangat ditunggu para pecinta rally. Walaupun tidak se-komersil F1, tapi bagi kami, event ini punya keunikan tersendiri. Dulu Indonesia pernah jadi salah satu negara penyelenggara event ini. Kota Medan sempat beberapa kali jadi tuan rumah dan banyak perelli top dunia yang gagal finish di Medan. Sampai sempat muncul kata - kata "Ini Medan Bung!" Ucapan ini digunakan untuk menggambarkan keganasan special stage - special stage di perkebunan kelapa sawit yang digunakan sebagai lokasi relli itu.

Sayang karena krismon dan lainnya, WRC Indonesia harus dihentikan. Sempat tersiar gosip bahwa event ini akan kembali diadakan di Indonesia. Apalagi setelah TS keluar dari penjara, gosip ini makin kuat. Dulu, dia memang salah satu tokoh penggila rally.

Saya sih gak peduli. Pokoknya saya harus nonton. Entah di Indonesia atau dimana pun. Yang penting niat, usaha dan doa.

Soalnya saya sekarang memang cuma bisa nonton, sudah gak mungkin lagi ikut balapan. Duitnya sudah dimasukin ke anggaran sekolah anak hehehe. Lagi pula kalau saya harus jungkir balik dan menghancurkan satu mobil lagi seperti dulu di sirkuit Karawaci tahun 1993, rasanya kok ya sangat buang - buang uang dengan percuma. Kecuali kalau duit saya tak terhitung banyaknya, seperti kawan saya ini.

Hihihi makin dekat jadwal pulang, makin gatel pengen nyela' teman2 sepergendutan ini.

Saturday, March 22, 2008

Makan Gearbox.

Jumat, hari pertama ke sirkuit Sepang. Kita nonton sesi latihan. Sepi, panas dan ada biawak di area kita. Itu biawak paling cuek yang pernah saya lihat. Sayangnya dia kurang sadar kamera, jadi agak susah di foto. Kabur terus tiap kali dideketin.

Lokasi kita ada di Hillstand Section C2. Cukup strategis karena pas di tikungan, jadi mobil - mobil itu harus mengurangi kecepatan sehingga kita bisa lihat mobil dari tim mana yang melintas. Dan yang paling penting, di section C2 ini berbumbung.

Bumbung itu bahasa Melayu yang artinya atap. Biarpun beratap, tetep aja panas. Karena suhu di sekitar sirkuit itu memang sangat tinggi. Akhirnya kita pindah ke museum otomotif. Ngadem.

Nah acara puncak mah teteb, makan - makan. Saya lupa makan di daerah mana. Saya cuma ingat nama restonya Village View dan menu yang saya pesan adalah sup gearbox. Dahsyat lah makanan ini. Sebetulnya sih cuma sup kaki sapi. Cuma namanya aja yang bikin saya penasaran. Tapi karena sudah sangat lapar. Maka makan pun kalap.


Tuesday, March 18, 2008

Kamar misteri.

Ini pemandangan dari balkon apartemen sepupu saya. Sore ini mendung tapi justru terlihat bagus karena masih ada sinar matahari yang bisa menembus awan. Sayang saya hanya menggunakan camera hp. Tapi cukup lah kalau hanya sekedar motret - motret iseng.




Nah ini pas kita sedang di parkiran sebelum berangkat jalan - jalan. Paling kiri itu sepupu saya, Denik. Kemudian ada pak Tjukup dan neng Oya. Mereka ini housemate-nya Denik.
Sebetulnya masih ada satu orang lagi housemate Denik. Sayangnya sejak saya datang hari Sabtu, sampai hari ini saya belum pernah ketemu orangnya. Karena dia sangat sering berada di dalam kamar.

Makanya sebelum kita jalan - jalan, saya foto dulu pintu kamar misteri ini. Hehehe misterius seperti pintu kamar Nyai di hotel Samudera Beach - Pelabuhan Ratu hohoho. Dan kami pun bertaruh, kira - kira di hari keberapa saya akan ketemu dengan penghuni kamar ini.

Eh tapi saya di sini enggak cuma nunggu penampakan dari kamar itu kok. Saya juga jalan - jalan. Sumpah!

Besok saya upload foto - foto hasil jalan - jalan saya semalam. Supaya bisa jadi bukti bahwa saya di sini gak cuma ngisengin pintu orang.