Sunday, March 30, 2008

Lowongan di Malaysia

Selain di KL, banyak area di suburbs yang menawarkan lowongan atau kesempatan kerja. Modalnya cuma tiket dan sempritan. Yak, betul! Jadi tukang parkir.

Kalau di KL, sudah banyak area - area parkir yang mayoritas dikuasai ras India. Tapi di suburbs, sama sekali belum ada yang ngelola peluang usaha ini. Paling enggak, di area Hentian Kajang belum ada.

Hehehe iseng banget ya mikirin bisnis parkiran di negara orang. Ini gara - gara dongkol bayar parkir di kawasan Bukit Bintang. Kita harus bayar 5 ringgit/mobil. Itu aja katanya sudah paling murah. Di pool parkir lain bisa kena lebih mahal. Di Indonesia, harga 5 ringgit tuh udah bisa buat valet parking.

Coba aja kita itung. Di pool itu, kurang lebih bisa nampung 35 mobil. Karena kawasan Bukit Bintang itu adalah pusat keramaian, maka kalau kita hitung kasar, dalam 1 hari mungkin ada 250 mobil yang numpang parkir di situ. Jadi dalam sehari mereka bisa terima uang 250 x 5 = 1250 ringgit. Cukup bikin cleguks bukan?

Thursday, March 27, 2008

Wassup with D?

Heran gue! Baru nyadar setelah dapet email dari mantan. Dia cuma nanya kabar dan ngasih tau kalau sekarang dia ada di luar negeri ikut suaminya yang dapet kerja di perusahaan asing.

Cuma dari email itu, gue jadi nyadar bahwa banyak banget huruf D di sekitar gue. Dulu mantan - mantan gue, persis sebelum gue nikah, berturut - turut namanya pakai huruf D. Ada Diah, Dita dan akhirnya gue nikah sama Dian. Aneh? Belum!

Setelah berumah tangga, seperti banyak pasangan lain, kita juga kesulitan cari pembantu. Akhirnya setelah sekian kali gonta - ganti, kita dapet pembantu yang nama panggilannya Iyah. Nama asli di KTP-nya, Diyah. Masih setia kerja di rumah gue sampai sekarang sejak anakku masih bayi.

Terus dari sekian banyak gank sepupu, gue paling sering ketemu dan main sama Denik. Malah kemarin ya dia ini yang kita bikin repot selama liburan di Malaysia.

Nah salah satu teman baik gue sejak SMA, yang cewe dan masih suka ngerepotin gue sampai sekarang, namanya Debbie a.k.a Denok. Si Denok ini nikah sama Denny. Masih ada juga, Disa dan Didi Cahya, ini teman SD yang sekarang suka chat di YM.

Terus sekarang gue punya teman-teman baru yang sudah jadi bahan celaan teman baik dari blog. Namanya Dini, Diaz Fitra dan Dahlia.

Makin aneh lagi, kursi kerja yang sekarang gue dudukin ini dulunya punya Dedo. Sekarang dia udah pindah ke kantor lain.

Nambah satu lagi deh. Mobil yang sehari - hari gue pakai pun, brand-nya Daihatsu!

Oiii banyak bener huruf D di hidup gue! Anyone care for a trade? 0000ythn.gif

Obama Rocks!

Dapet artikel ini dari blognya Olla. Kalau isi artikel yang di Rolling Stone's March 2008 itu sih gue gak tau. Gue cuma heran aja ada music magazine yang nampilin kandidat presiden sebagai cover story.

Gue sih suka sama pilihan foto ini. Biarpun Obama terkesan angkuh dan jadi terkesan kayak dewa karena efek warna putih yang berpencar - pencar itu, buat gue itu ngasih kesan kepercayaan diri dari Obama.



Gue rasa ini bagian dari kampanye tim PR-nya Obama. Walaupun kita pikir kurang maksimal kalau kampanye lewat media yang gak bermain di bidang politik, ya minimal brand image Obama bakal jadi sedikit berbeda.

Masih ingat waktu SBY nyanyi di salah satu acara musik di stasiun tv kita? Waktu itu juga lagi masa kampanye dan kayaknya berhasil tuh buat naikin image dia.

Kayaknya sekarang memang udah jaman baru ya. Semua cara dan media bisa jadi tempat buat kampanye.

Politikus sudah mulai manfaatin media - media pop dan entertainer pun sudah mulai masuk ke bidang politik.

Kalau gue mah masih nunggu negarawan beneran. Until then, I will vote for no one.

Wednesday, March 26, 2008

Friendster.

Sebetulnya udah lama banget gak pernah updating FS. Sejak ngeblog di sini dan di sana, FS, MP dan FB jadi jarang dibuka.

Barusan upload foto di FS, eh malah nemu banyak teman lama. Gara - gara ada message dari teman SMP, jadi keterusan browsing FS dan nemu account teman - teman SMP yang lain. Senangnya!

Mungkin gue harus bersyukur sama orangtua, guru dan teman-teman gue. Bersyukur karena udah dipaksa sekolah sama orangtua. Bersyukur karena sudah diajarin baca tulis sama guru di sekolah. Dan bersyukur karena punya teman - teman yang mau ngajarin soal internet.

Kalau semua itu dirangkum jadi satu, hasilnya adalah, gue bisa ketemu teman baru sekaligus masih bisa ketemu lagi sama teman - teman lama via internet. Sederhana banget ya alasan bersyukurnya? Tapi ya seperti kata Ica, hidup itu simple..kita aja yang bikin ribet. Setuju? Harus.

Bingung.

Pertama kali datang ke Kuala Lumpur, saya ngerasa seperti sedang berada di Canberra ibukota Australia. Tata kotanya sangat mirip. Kalau saya bayangkan daerah Bukit Bintang adalah pusat keramaian di Kuala Lumpur, yang bisa disamakan dengan city area di Canberra, maka kawasan permukiman seperti Kajang bisa disamakan dengan suburbs seperti Belconnen di Canberra.

Nah yang membuat saya ngerasa bingung adalah, infrastruktur kota yang mirip dengan kota - kota luar negeri tapi kelakuan masyarakat dan bahasanya mirip dengan negara kita.

Jadi buat saya, rasanya seperti ada di dalam twilight zone atau ya terjemahan bebasnya, sini enggak - sana pun enggak.

Kalau soal jalan raya yang menghubungkan Kuala Lumpur dan suburbs, mereka memang hebat. Susah bagi kita untuk menyamai. Cuma repotnya ya dikit - dikit harus bayar tol. Tarifnya berkisar antara 1RM sampai 6RM kalau saya enggak salah.


Untungnya mereka juga menyediakan pintu tol dengan berbagai sistem pembayaran. Paling tidak, setau saya, ada tiga sistem pembayaran. Tunai, kartu Touch n Go dan Smart TAG. Kebayang kan kalau mereka hanya menyediakan gerbang tol seperti di Indonesia yang hanya melayani pembayaran tunai? Bisa - bisa asbak mobil kita penuh dengan uang recehan.

Ada cerita menarik soal kartu Touch n Go ini. Entah menarik atau menyedihkan. Jadi ceritanya pernah ada mobil, yang kebetulan adalah milik orang Indonesia, yang kacanya dipecahkan oleh pencuri. Dan yang dicuri dari mobil itu ya cuma kartu tol itu saja.

Menyenangkan sekaligus menyebalkan. Menyenangkan karena si pemilik mobil hanya dirugikan kehilangan kartu tol dan harus mengganti kaca. Menyebalkan karena, mungkin, si pencuri hanya menilai kartu Touch n Go itu satu - satunya barang berharga yang ada di dalam mobil. Itu pasti jadi bentuk pelecahan lain bagi si pemilik mobil. Aih itu mah cuma analisa ngawur saya saja. Buat si pemilik mobil, kejadian itu pasti sangat menjengkelkan.

Bagi si pencuri mungkin agak ngerasa jengkel kalau ternyata kartu tol itu hanya berisi kurang dari 1 ringgit. Karena berarti dia harus isi dulu kartu itu supaya bisa dipakai. Aih gak mungkin lah! Mestinya ya dia curi lagi kartu lain. Halah kok dibahas? Sudahlah.

Ya intinya, dimana saja kita berada, kita harus selalu berhati - hati. Bahkan selama saya di Kuala Lumpur, saya selalu diingatkan untuk selalu bawa pasport dan juga mengingat nomer pasport. Sekedar berjaga - jaga kalau ketemu oknum dijalanan yang suka pura - pura memeriksa pasport dan kemudian membuang pasport kita. Kalau itu terjadi, kita dapat segera lapor ke kedutaan dan memberikan nomer pasport kita untuk segera diurus.

Kalau soal oknum, di negara manapun pasti ada. Paling tidak itu pengalaman saya. Untungnya selama saya nglencer di KL, saya enggak pernah ketemu dengan hal - hal yang menjengkelkan seperti itu.

Oh, khusus tentang kedutaan kita. Kebetulan saya sempat mampir ke KBRI. Dan kesan yang saya dapat, petugas - petugas kita yang ada di depan itu sangat tidak ramah. Bahkan dengan kita sesama warga RI. Atau mungkin justru karena kita orang Indonesia dari golongan biasa, maka mereka enggak ramah? Semoga tidak. Semoga virus hanya-hormat-dengan-pejabat-saja tidak menulari mereka. Semoga alasan mereka enggak ramah waktu itu hanya karena kebetulan mereka sedang capek dan kepanasan.

Secara umum saya senang selama di Kuala Lumpur. Cuma sedikit ngalamin kesulitan dengan perbedaan bahasa yang nanggung itu. Ah tapi itu untuk bahan ngeblog berikutnya aja lah. Hehehe lumayan kan, karena liburan seminggu, paling enggak saya jadi punya 5 bahan lagi buat ngeblog.

Tuesday, March 25, 2008

Macam - macam rambut di sirkuit.

Kalau soal teknologi mobil F1, pasti semua sudah ngerti kalau teknologi mereka sangat canggih dan beragam. Nah penontonnya pun punya banyak style. Mulai dari rambut yang diurai biasa.



Sampai yang modal pakai penjepit rambut, karet rambut, bandana dan syal.






Tapi menurut gue ya, rambut ini yang paling dasyad. Hahaha Aliiiin, balikin supitnya tukang mie itu dooooong 0000ythn.gif.

Hasil F1 Sepang.

Waaah senangnya sudah kembali ke meja dan komputer sendiri. Setelah tersiksa gara - gara gak familiar sama vista dan Vaio-nya Denik, sekarang bisa ngeblog langsung dari habitat asli gue.


Nah sekarang sudah bisa mulai ngapdet hasil liburan kemaren.

Jujurly, walaupun nonton F1 langsung di sirkuit, gue gak tau hasil lombanya kayak apa. Gue baru tau hasilnya setelah balik ke apartment sepupu gue itu dan buka web ini.

Yang gue dapet dari sirkuit ya foto - foto ini lah. Gue yakin kalau nonton di tv gak bakal dapet yang kayak gini.

Monday, March 24, 2008

Sepang 10 vs Ragil 34

Kemarin saya ulang tahun! Yipiiii makin tambah tua! Senang juga bisa ulang tahun sambil nonton F1 di Sepang. Paling tidak, sudah satu keinginan saya yang tercapai. Tinggal satu lagi event otomotif yang saya pengen lihat secara langsung, WRC atau World Rally Championship.


WRC ini event otomotif dunia yang sangat ditunggu para pecinta rally. Walaupun tidak se-komersil F1, tapi bagi kami, event ini punya keunikan tersendiri. Dulu Indonesia pernah jadi salah satu negara penyelenggara event ini. Kota Medan sempat beberapa kali jadi tuan rumah dan banyak perelli top dunia yang gagal finish di Medan. Sampai sempat muncul kata - kata "Ini Medan Bung!" Ucapan ini digunakan untuk menggambarkan keganasan special stage - special stage di perkebunan kelapa sawit yang digunakan sebagai lokasi relli itu.

Sayang karena krismon dan lainnya, WRC Indonesia harus dihentikan. Sempat tersiar gosip bahwa event ini akan kembali diadakan di Indonesia. Apalagi setelah TS keluar dari penjara, gosip ini makin kuat. Dulu, dia memang salah satu tokoh penggila rally.

Saya sih gak peduli. Pokoknya saya harus nonton. Entah di Indonesia atau dimana pun. Yang penting niat, usaha dan doa.

Soalnya saya sekarang memang cuma bisa nonton, sudah gak mungkin lagi ikut balapan. Duitnya sudah dimasukin ke anggaran sekolah anak hehehe. Lagi pula kalau saya harus jungkir balik dan menghancurkan satu mobil lagi seperti dulu di sirkuit Karawaci tahun 1993, rasanya kok ya sangat buang - buang uang dengan percuma. Kecuali kalau duit saya tak terhitung banyaknya, seperti kawan saya ini.

Hihihi makin dekat jadwal pulang, makin gatel pengen nyela' teman2 sepergendutan ini.

Saturday, March 22, 2008

Makan Gearbox.

Jumat, hari pertama ke sirkuit Sepang. Kita nonton sesi latihan. Sepi, panas dan ada biawak di area kita. Itu biawak paling cuek yang pernah saya lihat. Sayangnya dia kurang sadar kamera, jadi agak susah di foto. Kabur terus tiap kali dideketin.

Lokasi kita ada di Hillstand Section C2. Cukup strategis karena pas di tikungan, jadi mobil - mobil itu harus mengurangi kecepatan sehingga kita bisa lihat mobil dari tim mana yang melintas. Dan yang paling penting, di section C2 ini berbumbung.

Bumbung itu bahasa Melayu yang artinya atap. Biarpun beratap, tetep aja panas. Karena suhu di sekitar sirkuit itu memang sangat tinggi. Akhirnya kita pindah ke museum otomotif. Ngadem.

Nah acara puncak mah teteb, makan - makan. Saya lupa makan di daerah mana. Saya cuma ingat nama restonya Village View dan menu yang saya pesan adalah sup gearbox. Dahsyat lah makanan ini. Sebetulnya sih cuma sup kaki sapi. Cuma namanya aja yang bikin saya penasaran. Tapi karena sudah sangat lapar. Maka makan pun kalap.


Tuesday, March 18, 2008

Kamar misteri.

Ini pemandangan dari balkon apartemen sepupu saya. Sore ini mendung tapi justru terlihat bagus karena masih ada sinar matahari yang bisa menembus awan. Sayang saya hanya menggunakan camera hp. Tapi cukup lah kalau hanya sekedar motret - motret iseng.




Nah ini pas kita sedang di parkiran sebelum berangkat jalan - jalan. Paling kiri itu sepupu saya, Denik. Kemudian ada pak Tjukup dan neng Oya. Mereka ini housemate-nya Denik.
Sebetulnya masih ada satu orang lagi housemate Denik. Sayangnya sejak saya datang hari Sabtu, sampai hari ini saya belum pernah ketemu orangnya. Karena dia sangat sering berada di dalam kamar.

Makanya sebelum kita jalan - jalan, saya foto dulu pintu kamar misteri ini. Hehehe misterius seperti pintu kamar Nyai di hotel Samudera Beach - Pelabuhan Ratu hohoho. Dan kami pun bertaruh, kira - kira di hari keberapa saya akan ketemu dengan penghuni kamar ini.

Eh tapi saya di sini enggak cuma nunggu penampakan dari kamar itu kok. Saya juga jalan - jalan. Sumpah!

Besok saya upload foto - foto hasil jalan - jalan saya semalam. Supaya bisa jadi bukti bahwa saya di sini gak cuma ngisengin pintu orang.

Monday, March 17, 2008

Ngeblog di KL

Ini kaki saya saat masih melangkah di bandara Soekarno - Hatta.


Alhamdulillah semua lancar dan sekarang saya sudah ada di KL. Sedikit cerita pada saat saya sampai ke counter check in, agak bingung mencari konter baggage drop. Ternyata konternya jadi satu dengan konter kelas bisnis. Wah asik juga, antriannya enggak panjang! Ternyata internet check in itu memang banyak menghemat waktu.

Sedikit terkejut pas lagi pengen ke toilet. Ternyata masih ada wc jongkok di dalam bandara internasional..waw ckckckck. Dan kondisi wc pun terkesan kumuh. Bersih, tapi kumuh.
Ya semoga ini gak jadi gambaran negara kita yang terliat bagus dari luar tapi brantakan di dalam.
Aih sudah lah, saya gak mau mikir serius. Saya mau liburaaaaan. Yipiii...!

Friday, March 14, 2008

Titipan gak penting.

Malam ini packing sambil nyiapin paspor dan ngeprint boarding pass. Canggih deh sekarang ini, semua bisa kita kerjain lewat internet. Mulai dari booking tiket, bayar dan check in. Jadi nanti di bandara cuma ke counter bagasi KLM tanpa perlu ke counter check in karena boarding pass sudah kita pegang. Apa memang benar kayak gitu? Nanti bakal saya ceritain lagi.

Ngomong - ngomong, saya pun sudah dapet nomer kursi, 29 D. Seandainya tadi masih bisa dapat yang 36 B. Aih gak penting!

Tapi kali ini memang banyak hal gak penting yang menimpa saya. Dimulai dari beberapa hari lalu, soal diwarisin blog. Sampai hari ini, soal barang titipan. Bayangin deh, teman - teman dan saudara saya yang di KL itu pada nitip KATOM (sengaja caps lock, karena smsnya juga gitu), popmi, sambel bajak (yang ini akhirnya batal), jahe wangi dan krim muka. Dan teman saya yang di Jakarta pun nitip jam palsunya untuk diservis di KL sana. Kalau soal jam ini karena dia dulu titip beli di KL dan sampai JKT ternyata jamnya rusak! Hahahaha macam santet aja ya? Santet kan gak bisa nyebrang laut.

Hehehe maaf kawan - kawan, becanda kok. Semua barang - barang itu penting kok. Bener deh. Suwer mbleber lah kalo titipan itu penting semua. Tolong jangan kutuk saya ya. Biarkan saya liburan dengan senang 0000ythn.gif.

Thursday, March 13, 2008

Liburan!

Sudah mulai capek. Untung tanggal 15 Maret InsyaAllah saya liburan ke Malaysia. Satu minggu penuh bakal ngubek - ubek Malaysia. Kalau bisa, mungkin juga jalan ke negara tetangganya Malaysia. Tau deh, liat nanti aja gimana. Lha wong jalan - jalan kali ini temanya "Plesiran Semaunya". Jadi ya betul - betul gak pakai rencana.

Yang jelas jalan - jalan kali ini betul - betul paket hemat. Misalnya nih, tiket pesawat dapet murah karena saya naik maskapai KLM yang kebetulan sedang ada promo. Tiket pulang pergi cuma sekitar 100 USD. Di Malaysia juga enggak mikir hotel karena ada sepupu yang sedang kuliah S3, jadi bisa numpang tidur di rumahnya 0000ythn.gif.

Tadinya saya berencana backpacking ke Malaysia, Thailand dan Vietnam. Tapi kayaknya rencana itu belum tentu jadi. Sekarang ini fokus ke Malaysia dulu karena bakal ada F1 race tanggal 21 - 23 Maret.

Kenapa pengen ke negara - negara itu? Karena saya alhamdulillah sudah pernah liat Indonesia mulai dari tanah Sumatera sampai daratan Papua. Dan masuk pedalaman Papua naik helikopter Super Puma. Bahkan pulau Halmahera pun pernah saya datangi. Walaupun hanya mampir, karena pesawat twin otter yang saya tumpangi terpaksa mendarat di sana karena cuaca buruk, seru deh waktu itu.

Makanya kali ini saya pengen liat negara - negara tetangga Indonesia. Siapa tau ketemu teman baru dan bahkan mungkin ketemu blogger Asean. Pasti seru kenalan dengan orang baru.

Yang pasti, saya nanti jadi punya banyak bahan buat blogging. Aih teteb simple tujuannya.

Wednesday, March 12, 2008

Seberapa serius kamu ngeblog?

Iya sih saya memang suka ngeracunin orang untuk ngeblog. Saya juga punya lebih dari satu blog. Alasan saya ngeblog, jelas karena perlu tempat buat cooling down. Mungkin kalau pakai istilah jaman dulu, istilah yang pas buat saya adalah remaja terlibat blog. Aih, remaja? Sumpe lo?

Hari ini saya kaget mampus. Karena tiba - tiba di YM ada yang nitip blognya untuk saya lanjutin kalau dia nanti meninggal. Awalnya sih saya ngakak teguling - guling dari meja kerja sampai dapur. Ah itu mah karena emang lagi laper trus nyari cemilan di dapur kantor.

Setelah ngobrol serius akhirnya saya tau kalau buat teman saya ini, blog itu adalah barang miliknya yang sangat penting. Ya sudah, sekarang saya sudah pegang user id dan password blognya. Duh..duh..duh..makin berat aja tanggungan saya hahaha. Mbok ya kalau ngewarisin tuh mobil dan tanah di daerah Menteng gitu lho.

Tapi ini yang bikin saya sedikit merasa terhormat. Walaupun sebetulnya kehormatan saya sudah sering dilecehkan sama teman saya yang satu ini. Dia bilang, saya dipercaya buat ngelanjutin blognya karena saya, menurut dia, suka menulis. Jadi blognya pasti bakal terawat terus. Alias bakal ter-update terus. Selain itu, dia bilang saya ini teman baik dia untuk urusan blogging.

Ya tapi bukan berarti nanti saya bakal berhenti mencela kalau kamu sudah mati. Jadi nanti isi blog mu itu ya celaan soal kamu. Gimana? Bole tak? Toh kalau sudah mati kamu ndak bisa mbales tho? qkqkqkqh

Aih sudahlah, saya kapok ngeracuni orang untuk urusan ngeblog. Mending ngeracunin orang untuk beli Mercy tipe terbaru ajah, siapa tau nanti diwariskan ke saya. Ya Mercy C200 Kompresor terbaru itu cukup lah.

Tuesday, March 11, 2008

Nikah yuk nikah!

Duh, gak tau kenapa tiba - tiba banyak curhatan soal nikah. Mungkin efek dari postingan sebelumnya.

Kemarin ada temen yang curhat borongan. Inti curhatnya adalah, cowoknya ngajak nikah tahun ini. Temen saya sih mau aja tapi ada syarat macam - macam dari pihak keluarganya. Jadi paling enggak, baru bisa nikah tahun depan.

Masalahnya adalah, karena banyak sebab, cowok temen saya ini maunya nikah di tahun 2008. Tetep gak mau walaupun diundur ke bulan Januari, karena itu berarti sudah tahun 2009. Pokoknya harus nikah di tahun 2008. Begitu, pokoknya.

Nah masalah kedua adalah, temen saya ini curhat pas sifat impulsif-tololif-taktaudirif saya kumat. Jadi saya bilang aja, suruh cowok mu itu nikah dulu di tahun 2008. Nanti kalau semua syarat yang diajuin sama keluarga mu itu sudah terpenuhi di tahun 2009, baru minta dia nikahin kamu. Win-win solution bukan?

Monday, March 10, 2008

Bendera kita hanya warna putih.

Coba liat di official web-nya MotoGP trus buka kategori pembalap 250cc.

Kenapa bendera pembalap kita hanya warna putih? Coba kalau ada yang kenal orang IMI sebagai induk organisasi otomotif, suruh mereka protes. Ini website resmi lho. Dan bendera itu simbol negara. Harusnya mereka enggak bikin kesalahan macam ini. Edan!

Thursday, March 6, 2008

Telemarketing gemblung.

Barusan ada telpon dari seorang yang mengaku dari sebuah wedding magazine. Entah lah, saya enggak tau dia itu dari bagian telemarketing, surveyor atau apa pun lah. Lha human wong pertanyaannya aja bikin saya bingung. Cuma karena kebetulan saya yang jawab telpon dan saya pun lagi santai ngerokok dan nyruput kopi, maka saya ladeni si mba itu.

Pertama dia bilang sedang mencari foto - foto untuk mengisi sebuah artikel di majalahnya tapi foto yang dia cari itu harus foto pernikahan yang berlangsung antara bulan Oktober 2007 sampai bulan Februari 2008 ini. Alasannya biar lebih up to date, begitu katanya. Hmmm sekedar membandingkan aja, waktu saya nikah 8 tahun yang lalu dengan pernikahan teman sekantor saya yang baru beberapa bulan lalu itu, kayaknya sama aja deh. Isinya ya cuma pelaminan dan penganten. Apa sih yang bisa diupdate?

Kemudian dia minta nama teman saya itu dengan alasan akan menghubungi untuk ditawari hal yang sama. Dia minta nama penganten. Saya bilang Taufan dan Sisi. Dia minta nama lengkap Taufan. Saya kasih. Dia minta nama lengkap istrinya Taufan. Mana saya ingat? Dia bilang kok gak inget nama istri teman sendiri. Yeeee mulut situ minta disumpel pulpen? Pulpennya posisi vertikal lho. Mau?

Tapi ya sudahlah, akhirnya saya jawab, wong saya ya lagi iseng.

Mungkin nama panjangnya si Sisi itu, Sisi Kanan Lebih Panjang Dari Sisi Kiri. Gimana mba? Cukup panjang gak namanya? Mba? Lho mba? Kok telponnya ditutup?

Naik ojeg (tapi gak bechyek).

Dulu waktu saya masih kecil, kayaknya jarang ngeliat cewek mbonceng motor dengan posisi menghadap depan kecuali kalau dia pakai celana. Celana panjang tentunya. Karena kalau cuma celana dalam, dia pasti ndak mungkin mbonceng motor.

Seingat saya, kalau yang pakai rok, pasti duduknya nyamping. Mungkin sekarang trendnya sudah berubah? Atau mungkin karena di Jakarta makin padat lalu lintasnya? Sehingga ada resiko dengkulnya nyangkut di pantat mobil kalau mbonceng nyamping. Atau mungkin ada alasan lain cah ayu?

Tapi yang jelas, itu lah enaknya jadi cewek bocengers. Bisa milih mau duduk nyamping atau ndepan, aih kok jadi ndepan? Coba kalau cowok bocengers yang duduknya nyamping? Bahkan yang setengah cewek pun, saya yakin males duduk nyamping.

Wednesday, March 5, 2008

Batal Pindah.

Dari tadi malam sebetulnya saya pengen pindah rumah. Maksudnya rumah untuk blog saya ini. Setelah coba sana - sini akhirnya malah gak jadi pindah. Selain tempat - tempat yang saya coba itu agak ribet untuk ukuran IQ saya, saya pun kena masalah di tempat yang terakhir saya coba. Gak tau kenapa tiba - tiba aja layout-nya berantakan, kolom posting masuk ke side bar dan side bar-nya malah pindah ke dasar halaman.

Sebelum menyerah, saya masih sempat berusaha dengan cara minum vitamin 7 macam dan mengorbankan 2 perawan desa ke dukun sakti nanya temen - temen. Tapi begitu kena masalah layout yang berantakan itu, akhirnya saya menalak 3 niat pindahan ini. Hhhhh mumet lah pokoke.

Alasan pengen pindah rumah juga enggak terlalu penting, cuma gara - gara bosan aja. Akhirnya untuk menghilangkan kebosanan, saya utak - atik header aja. *sambil nunjuk - nunjuk keatas halaman*

Lumayan lah, bisa kasih sedikit nuansa yang beda dengan hanya modal browsing dan mainan di photoshop. Oh well, gak segampang itu juga sih. Lha wong saya kan gagap photoshop hehehe.

Tuesday, March 4, 2008

Guyonan semprul

Ada white board di ruangan saya yang digunakan sebagai pengingat soal pekerjaan, itu seharusnya.

Gak tau kenapa tiba - tiba isinya berubah. Di bagian status itu mestinya terisi info seperti misalnya pitching, in progress atau approved. Gak tau kenapa pas di deretan yang person in charge-nya tercantum inisial nama saya, statusnya terisi dengan kata married.

hhhhh..bener - bener guyonan semprul.

Monday, March 3, 2008

Aset dan beban.

Mobil bisa jadi aset kalau dia berfungsi atau bisa menjadi modal usaha, kalau tidak, maka dia bakal jadi beban. Nah, kalau anak? Aset atau beban? qkqkqkqkh jangan dijawab lah.

Enggak usah ngomongin itu deh, kita ngomongin kecerdasan anak aja. Semua pasti senang kalau punya anak cerdas. Apalagi kalau si anak yang cerdas ini punya hobi yang sama dengan orangtuanya. Ambil contoh aja, dia suka otomotif. Kita pasti suka kalau dia dengan kecerdasannya mulai bertanya soal berbagai tipe mobil. Pasti kita bakal jawab dengan suka rela.

Pada saat kita di jalan raya, pasti banyak yang bakal ditanya sama si anak kecil yang cerdas ini. Karena di situ banyak sekali tipe mobil yang kita lihat. Maka si anak pun bakal bertanya mulai dari jenis mobil sampai brand mobil yang dia lihat. Kita pasti senang, disamping karena kita punya hobi yang sama dan juga karena ada bahan obrolan. Tapi kalau jalanan mulai macet dan di sekitar kita ada 15 jenis mobil, apa kita masih senang menjawab? Bisa jadi masih. Apalagi kalau jenis pertanyaan mulai menantang, misalnya dia tanya arti SUV, MPV, Tdi, VTEC dan VVTi. Kita pasti akan segera menjawab dengan gembira, karena toh hobi kita sama, bahwa SUV itu adalah Sport Utility Vehicle, MPV itu Multi Purpose Vehicle, Tdi itu Turbo diesel injection, VTEC itu Variable Valve Timing and Lift Electronic Control dan VVTi itu adalah Variable Valve Timing intelligence.

Nah kalau dia mulai bertanya, dari 15 jenis mobil tadi mana yang SUV dan mana yang MPV? Apa kita masih senang menjawabnya? Jangan lupa, ini sedang dalam kondisi macet lho. Ya bisa jadi kita masih suka menjawabnya. Toh kita punya hobi yang sama.

Kesabaran mulai diuji pada saat si anak mulai bisa berdebat dengan menggunakan logika anak kecil tentunya. Dan ingat, ini sedang macet. Menurut dia, seharusnya mobil A itu masuk jenis MPV, bukan SUV. Dan mobil B itu harusnya mini SUV bukan SUV, karena bentuknya lebih kecil dari mobil C.

Apalagi ketika dia mulai "mempertanyakan" alasan mobil Toyota dan Honda dalam hal penggunaan kata VVTi dan VTEC. Kalau memang cara kerjanya sama, kenapa namanya harus beda? Ingat ini dalam kondisi macet, bahkan untuk bergerak 20 meter pun perlu waktu 30 menit. Dan di antara pertanyaan - pertanyaan itu, masih ditambah dengan "pengecekan" jumlah BBM di tangki setiap 10 menit, karena dia sudah paham dengan berbagai indikator yang ada di dashboard.

Huhuhu..jadi gimana? Masih mau jawab pertanyaan soal aset dan beban tadi? smiles-boxing.gif