Tuesday, April 1, 2008

Teknologi Tepat Guna.

Gak ngerti apa arti sebenarnya dari judul itu. Buat gue, kalau mau disebut teknologi ya memang harus tepat dan harus ada gunanya.

Selama jalan - jalan di KL bulan Maret kemaren, cuma SMART Tunnel yang betul - betul bikin gue orgasm. Halah.

Maksud gue, dibandingkan Petronas Twin Tower yang prestisius itu, terowongan ini emang tepat dan berguna. Kalau perkara efektif, gue gak tau deh, coba tanya sama warga KL aja. Ada dua kegunaan terowongan ini. Paling utama adalah sebagai got raksasa, ooops bukan got lah nanti mereka tersinggung pulak, tapi saluran pengendali banjir. Fungsi kedua dari terowongan ini adalah sebagai jalan alternatif untuk keluar masuk area KL. Ini sesuai dengan kepanjangan dari SMART, Stormwater Management and Road Tunnel.

Aih kalau cuma soal singkatan mah masih menang kita lah. Kita punya banyak singkatan. Mulai dari TK sampai DPR. Mulai dari BARESKRIM, JAMPIDSUS sampai dengan NAPI. Pokoke akeh (banyak) lah.

Tapi kalau soal kegunaan, SMART tunnel ini masih juara. Paling tidak itu menurut pemerintah Malaysia. Jadi kalau KL terlanda hujan deras yang berpotensi menyebabkan banjir, maka terowongan ini akan segera ditutup bagi kendaraan dan segera difungsikan sebagai got, aih, terowongan air pengendali banjir.

Dari sisi prestasi pun cukup bisa dibanggakan. Terowongan ini punya panjang 9,7 km untuk water tunnel-nya. Sedangkan panjang motorway-nya, yang double decker itu, 3 km menurut situs ini dan 4 km menurut wikipedia. Jadi bukan 7 km ya mba dosen. Ngomong - ngomong, itu blog diapdet dong. Gak usah nunggu (bakal) piknik ke Belanda atau Italia-nya, ke Genting sama Alin weekend kemarin pun bole lah makcik 0000ythn.gif.

Nah dengan panjang sekian kilometer itu, mereka sudah jadi terowongan multi fungsi terpanjang se Asia Tenggara. Berguna dan bisa dibanggakan. Bagus bukan?

Seandainya kita punya yang seperti itu. Pasti senang. Ok lah mungkin kita belum bisa punya yang sebesar itu. Mungkin kita bisa mulai dengan yang kecil - kecil tapi tepat guna. Siapa yang mau mulai? Mungkin para insinyur ex-IPTN yang jago bikin pesawat itu.

Misalnya bikin helm-barber. Jadi selama dipakai dalam perjalanan, selain melindungi kepala, para bikers itu bisa sekalian merapikan rambut karena helm mereka ada teknologi potong rambutnya. Atau mungkin menyempurnakan klakson, kalau yang ini perlu dukungan DPR. Jadi nantinya klakson itu gak cuma berbunyi tapi juga bisa sekaligus ngegampar. Makanya perlu dukungan anggota DPR, supaya bisa dibuat UU yang me-legal-kan kita untuk ngegampar pengguna lalu lintas yang ugal-ugalan. Cukup penting kan?

Hadoh, udah ah. Sudah mulai gak beres nih gue nulisnya.

3 comments:

Anonymous said...

Duhh,DPR suruh bikin terowongan kanal banjir ya Gil...? sigh...ngeberesin saluran air di gedung DPR yang mampet sama kondom aja susah banget....*soklah tanya sama para OB dan cleaner disana*

za said...

hohohoho...ada gossip baru baca komen diatas....:D

ya, sepertinya perlu diusulkan ke Fauzi Bowo tuh mas untuk buat got seperti itu..biar program mereka terealisir... ya ga mas?

Bunda RaRa said...

za, lo belom cuti za?? katanya lo mo married mingg dep?

hehehe numpang nyapa za disini

kata lo kan boleh nyampah disini kan gil ya? hehehe yuk mari