Friday, February 8, 2008

Antrian.

Tadi pagi antri di sebuah bank. Sungguh ngga nyaman berdiri di antrian yang berbentuk huruf S. Apalagi pada saat kita harus berdiri di bagian yang membelakangi counter dan harus menghadapi muka - muka lain yang berlawanan arah dengan kita.

Biasanya pada saat seperti itu kita memilih untuk sedikit menggeser arah badan kita dan menghadap tembok sambil cari - cari bahan yang bisa kita lihat. Entah itu kurs mata uang asing, poster iklan mba - mba cakep yang sedang nempel di ATM atau berusaha membaca suku bunga deposito walaupun kita juga ngga punya deposito di bank itu. Atau tetap mempertahankan posisi tapi mulai memainkan telepon genggam. Lagak memainkan telepon ini pun bermacam - macam, ada yang pura - pura kirim sms dan ada juga yang main game.

Kali ini gue pilih gaya memutar - mutar badan 360 derajat setiap 2 menit sekali. Sebetulnya ini sekedar menyaingi tingkah seorang ibu yang ngobrol dengan anaknya. Si ibu ini berdiri di antrian sedangkan anaknya duduk di kursi. Jarak antrian dan kursi ini hanya 2 meter tapi mereka berkomunikasi seperti orang yang sedang menyemangati tim bola favorit mereka yang sedang bertanding.

Akhirnya hampir semua orang menonton tingkah kami berdua. Ya itung - itung beramal. Sekedar memberi bahan tontonan bagi orang lain kan bisa jadi amal ya? Udah bagus gue cuma muter - muter badan, coba kalau gue pilih gaya ngebor atau goyang gergaji di antrian itu.

2 comments:

Bunda RaRa said...

g pernah tuh gil,untung aja bank nya sediain tipi
ya g nonton tipi aja deeh hihihi

Ragil Duta said...

Nah kalo gue mungkin udah usaha minta remote tuh hehehe