Thursday, January 31, 2008

Menduakan Tuhan.

Tulisan gue kali ini agak serius. Mungkin memang ada korelasi antara tanggal tua dan keseriusan...hiks.

Semalam gue minum obat dan saat itu anakku bertanya soal kesembuhan dan Tuhan. Dia bertanya apakah yang menyembuhkan kita dari sakit itu adalah obat yang kita minum atau berkah dari Tuhan? Karena menurut guru agamanya, Tuhan itu yang memberi kita rejeki termasuk di dalamnya adalah kesehatan. Gue bilang, obat itu adalah media yang menyembuhkan kita dari sakit tapi jangan lupa berdoa supaya Tuhan memberi kita kesehatan melalui obat itu. Terus anakku bertanya, "Kok bapak ngga bilang Bismillah?" Dan gue pun berkelit, "Kan bapak bacanya dalam hati."

Setelah gue pikir - pikir, ternyata gue memang sering lupa sama Tuhan justru pada saat melakukan hal - hal kecil. Misalnya pada saat lapar, gue berpikir bahwa warteg adalah penyelamat hidup gue. Padahal kalau hari itu Tuhan menghendaki agar si pemilik warteg menutup warungnya, ya mana bisa gue makan disitu? Dan ini pernah kejadian beberapa hari lalu. Waktu itu beberapa penjual makanan yang gue tuju, nggak ada satu pun yang buka! Sebel deh. Bukan sebel sama Tuhan tapi sebel aja harus keliling cempaka putih sambil nahan lapar.

Dari pengalaman di atas, ternyata memang benar bahwa kita ngga selalu menjadi pengajar bagi anak kita. Kadang - kadang, justru anak kita yang menjadi pengingat bagi kita. Dan ternyata..biarpun gue nulis serius kayak gini, tetep aja ngomongin makanan. Pantes aja gue gendut besar.

2 comments:

Fitra Irawan said...

Gendut itu berkah dari Tuhan juga Giil! Jadi bersyukurlah...kalo lo ga gendut ga mungkin KGB terbentuk....jadi semua itu ada hikmahnya....*lagi mikir daleeemm (again dalem!), apa sih hikmah dari KGB?*

Ragil Duta said...

Hikmah dari KGB? Ya sesuai kepanjangannya, Kelompok Gendut Bersahaja, hikmahnya adalah kita tetap gendut walaupun bersahaja. :-P