Thursday, January 3, 2008

Dar der dor.

Olahraga ini dulunya sangat ngga gue suka, mungkin karena belum pernah nyoba. Setelah berhasil dibujuk dan dirayu sama Tommy, bukan Soeharto, akhirnya gue ketagihan. Bicara jujurly, ternyata menembak itu jauh dari kesan arogan dan bahkan sangat bagus untuk melatih konsentrasi dan kesabaran. Ini untuk latihan menembak tepat, kalau tembak reaksi ya pasti sudah naik level. Karena untuk tembak reaksi itu perlu konsentrasi, ketepatan dan kecepatan.

Untuk soal fisik, sama aja seperti olahraga yang lain. Kita perlu fisik yang baik untuk bisa memusatkan pikiran. Buat gue, menembak ini sama dengan golf dalam hal mood. Kalau mood lagi jelek jangan sekali - kali datang ke shooting range dan nembak. Pasti berantakan. Sama kayak golf, swing kita bisa kacau kalau mood lagi ancur. Pokoknya disini betul - betul bisa melatih kita jadi pekerja profesional karena belajar menguasai diri dalam pekerjaan tanpa terpengaruh kondisi mental.

Dan lagi, buat gue olahraga ini ngga mahal. Karena senjata minjem dan gue cuma beli peluru hehehe. Lha kan emang gue niat melatih diri jadi pekerja profesional yang dalam artian mampu bekerja maksimal dengan sarana terbatas huhuhu.

Jangan bandingkan tempat latihan nembak yang sering gue datengin ini dengan shooting range di Senayan. Kalau itu mah , buat gue, mahalnya huha! Lagian ditempat gue itu sangat tertib. Setelah selesai latihan, senjata harus masuk gudang lagi. Tidak boleh dibawa pulang, walaupun milik pribadi. Ini penting karena ngga semua orang mampu mengendalikan diri jika membawa senjata api, senpi menurut polisi atau jat menurut tentara.

Ya semoga tahun ini club menembak tempat gue itu makin berkembang dan berprestasi dan gue juga bisa rutin latihan lagi. Sebuah club yang juga sebuah keluarga yang seru.

No comments: