Wednesday, December 12, 2007

Ganti aja sekalian nama negaranya.

Suka merhatiin rambu busway atau mobil polisi warna oranye dan bertuliskan POLICE yang suka parkir di depan kedutaan - kedutaan itu? Setidaknya dua hal itu yang suka gue liat dijalanan ibukota. Trus gue jadi mikir, apa emang perlu pakai bahasa Inggris? Kenapa ngga ditulis Khusus Bis Transjakarta? Untuk mobil polisi ya pakai aja warna dan atribut standar mobil kepolisian. Kenapa harus ganti? Atau gue yang ketinggalan berita tentang peraturan baru? Atau memang berhubungan dengan perubahan pelayanan? Kita tau soal transjakarta, layanan bis yang terlanjur akrab disebut busway ini memang beda pelayanannya dibanding bis lainnya. Terus mobil polisi itu apa juga beda dalam pelayanan? Kalau emang gitu, nama Indonesia diganti aja sekalian.

Bukan bermaksud sarkastik tapi liat aja Ho Chi Minh City ibukotanya Vietnam, sekarang mulai terlihat hebat dibanding pada saat memakai nama Saigon. Vietnam pun mulai unjuk gigi, minimal di ajang Sea Games lah. Sementara ini mereka bisa di nomer 2 klasemen , apalagi kalau mereka ganti nama negaranya sekalian?

Daripada sekedar (mau) mencontoh metode negeri asing dan gagal, mending sekalian aja ganti nama. Sudah ada yang bisa dijadiin contoh gagal tuh. Liat aja PSSI, tim-nya dikirim ke Argentina tapi tetep aja gagal di Sea Games. Kepemimpinannya juga mau mencontoh metode mafia Amerika jaman dulu. Masih inget Al Capone yang sempat sukses menjalankan organisasinya dari dalam penjara? Itu yang sekarang mau ditiru pemimpin PSSI dan gagal.

Aih, ada apa dengan gue hari ini? Kok jelek banget mood-nya.

1 comment:

Anonymous said...

gimana kalo ganti ibukota negara aja mas????

wacana ini muncul saat melihat kondisi jakarta saat ini. kemacetan panjang dan banjir selayak menjadi berita basi yang selalu dimasak untuk bisa kembali dinikmati. meski, nafsu makan sudah hilang sama sekali. banjir menjadi cerita klasik harian saat musim penghujan. sementara, kemacetan menjadi sajian lazim sepanjang hari. malu donk, diliput wartawan tetangga beritanya banjir ma macet mulu..

pertanyaannya:
apakah wacana ini mungkin terelasisasi??

note: penulis celoteh WNI daerah yg tidak pernah tinggal di jakarta untuk waktu lama..(cm 3 kali ke jakarta!!sak ne!!)

nulis komen koq kayak nulis blog yach..??

hehehe sori mas...LANJUUUUUTTT...813 SOLO-BANDUNG..